Dorong Inklusivitas, EMEs Tekankan Reformasi G20

Jakarta, OTORITAS.co.id – Indonesia bersama negara-negara berkembang terus mendorong G20 menjadi forum ekonomi global yang lebih inklusif dan berorientasi pada hasil nyata. Hal ini ditegaskan dalam pertemuan Sherpa Emerging Market Economies (EMEs) yang digelar secara virtual pada Rabu (2/4).
Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi, selaku Sherpa G20 Indonesia, menekankan bahwa G20 perlu membangun keseimbangan kepentingan di antara negara anggotanya yang beragam. “G20 harus tetap relevan di tengah tantangan global dengan memberikan perhatian pada praktik perdagangan yang adil dan ketidakseimbangan ekonomi yang semakin mencolok,” ujarnya.
Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian pertemuan Sherpa ke-2 G20 yang berlangsung pada 3-4 April 2025. Negara-negara peserta, termasuk Indonesia, Afrika Selatan, Argentina, Brasil, India, Meksiko, Rusia, Tiongkok, dan Uni Afrika, membahas berbagai isu strategis, seperti evaluasi G20 setelah 20 tahun berdiri, dinamika geopolitik, dan prioritas kelompok kerja (working groups).
Para delegasi menegaskan perlunya reformasi dalam struktur kerja G20 agar lebih responsif terhadap tantangan global. Mereka juga menyoroti pentingnya sistem perdagangan multilateral berbasis aturan (rules-based system) serta investasi berkualitas tinggi untuk mendukung pembangunan negara berkembang.
Negara-negara EMEs sepakat bahwa isu geopolitik tidak boleh menghambat pembahasan ekonomi dan pembangunan dalam G20. Oleh karena itu, diskusi mengenai politik global disarankan hanya dilakukan di tingkat Sherpa, Menteri Luar Negeri, serta Kepala Negara/Pemerintah.
Dalam semangat solidaritas Global South, negara berkembang berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas wilayah guna memastikan kebijakan G20 benar-benar bermanfaat bagi seluruh negara. Deputi Edi menegaskan pentingnya kepemimpinan global dalam mendorong transformasi struktural serta memperkuat perdagangan dan investasi lintas batas.
“Ketika dua puluh ekonomi besar dunia maju bersama, kita dapat menunjukkan bahwa persatuan dan keberagaman adalah kekuatan utama G20,” pungkasnya.
Turut hadir dalam pertemuan ini Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral Kemenko Perekonomian Ferry Ardiyanto dan Direktur Pembangunan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri Tri Purnajaya sebagai Co-Sous Sherpa G20 Indonesia. (**)