Jelang Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2025: “Pena Lebih Tajam daripada Pedang”

Jakarta, OTORITAS.co.id – Mengangkat tema besar “Pena lebih tajam daripada pedang”, peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 menjadi momen refleksi penting bagi dunia pers di tengah era transformasi digital. Kutipan legendaris dari penulis Britania Raya, Edward Bulwer-Lytton, dalam dramanya pada tahun 1839, kembali relevan untuk menggarisbawahi peran pers sebagai alat komunikasi yang lebih efektif dibandingkan kekerasan.
Presiden ke-3 Amerika Serikat, Thomas Jefferson, juga pernah menyatakan, “Pers adalah instrumen terbaik untuk mencerahkan pikiran manusia, dan meningkatkannya sebagai makhluk rasional, moral, dan sosial.” Pernyataan ini menegaskan pentingnya peran pers dalam membangun masyarakat yang berbudaya dan berintegritas.
Namun, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) menghadirkan tantangan dan peluang baru bagi dunia pers. Sistem pembelajaran mesin yang canggih kini mampu mendukung tugas-tugas yang sebelumnya eksklusif untuk manusia, seperti pembuatan konten, analisis informasi, dan penyajian data. Transformasi ini membawa dampak signifikan terhadap cara informasi dikumpulkan, diorganisasikan, diproses, diproduksi, disebarluaskan, dan diakses.
Tantangan Baru dalam Praktik Jurnalisme
Laporan bertajuk World Press Freedom Day 2025: Reporting in the Brave New World: The Impact of Artificial Intelligence on Press Freedom and the Media mencatat bahwa kemunculan AI telah menciptakan tantangan baru, termasuk:
- Etika dan Akuntabilitas: Bagaimana memastikan konten yang dihasilkan AI tetap mematuhi standar etika jurnalistik?
- Mis/Disinformasi: AI dapat mempercepat penyebaran informasi palsu jika tidak diawasi dengan baik.
- Bias dan Kepercayaan: Algoritma yang bias dapat memengaruhi kredibilitas pers sebagai pilar demokrasi.
HPN 2025 menjadi ajang diskusi mendalam bagi insan pers, akademisi, dan pemangku kepentingan untuk merumuskan langkah strategis dalam mengadaptasi teknologi AI sekaligus menjaga nilai-nilai luhur jurnalistik. Dalam peringatan ini, pers diharapkan mampu terus menjadi penjaga keadilan, kebenaran, dan demokrasi, di tengah revolusi teknologi yang terus berkembang. (Red)