Patung Selamat Datang, Simbol Keramahan Jakarta Sejak Asian Games 1962

Jakarta, OTORITAS.co.id — Patung Selamat Datang yang berdiri megah di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, menjadi salah satu ikon ibu kota yang penuh sejarah. Monumen ini dibangun sebagai simbol penyambutan bagi para tamu negara dan atlet yang datang ke Jakarta dalam rangka Asian Games ke-4 pada tahun 1962.
Gagasan pembangunan Patung Selamat Datang digulirkan langsung oleh Presiden Soekarno sebagai bagian dari proyek memperindah wajah ibu kota sekaligus mencerminkan semangat bangsa yang terbuka dan modern. Desain patung dibuat oleh Henk Ngantung, seniman yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta kala itu. Sedangkan proses pematungannya dipercayakan kepada seniman Edhi Sunarso, yang telah dikenal lewat berbagai karya monumentalnya.
Patung setinggi sekitar 7 meter tersebut menggambarkan sepasang pria dan wanita melambaikan tangan kanan dan membawa bunga di tangan kiri. Posisi patung yang menghadap ke arah utara—menuju Monumen Nasional (Monas)—melambangkan sikap ramah dan terbuka masyarakat Indonesia kepada dunia internasional.
Pembangunan dimulai pada 17 Agustus 1961 dan rampung menjelang perhelatan Asian Games 1962. Bundaran HI yang menjadi lokasi patung juga dibangun bersamaan sebagai titik sentral kota dan dikelilingi berbagai infrastruktur modern kala itu, seperti Hotel Indonesia yang menjadi hotel berbintang pertama di tanah air.
Hingga kini, Patung Selamat Datang tetap menjadi simbol penting dalam sejarah modernisasi Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah beberapa kali melakukan renovasi, termasuk penambahan air mancur dan tata cahaya pada tahun 2002 guna memperindah kawasan tersebut.
Sebagai saksi bisu perjalanan sejarah ibu kota dan bangsa, Patung Selamat Datang tidak hanya menjadi monumen seni, tetapi juga simbol identitas dan semangat keramahan Jakarta kepada siapa pun yang datang. (**)