Lukisan Kampanye Jadi Ramalan: Dari Demo Rusuh, Makar, hingga Bayangan Geng Solo

Jakarta, otoritas.co.id – Gelombang demonstrasi berujung anarkis di sejumlah daerah yang menimbulkan korban jiwa dan luka meninggalkan duka mendalam bagi rakyat Indonesia. Di tengah situasi tersebut, sebuah lukisan bergambar Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendadak jadi perbincangan publik.
Lukisan itu ditemukan di sebuah warung kopi kawasan Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (4/9/2025) malam. Tempat nongkrong rakyat kecil itu sontak menjadi ajang diskusi hangat mengenai makna simbolik karya seni tersebut.
Dalam lukisan, Prabowo digambarkan berdiri tegak dengan mahkota, sementara Gibran berada di belakang dengan gestur tangan kanan menusuk, tangan kiri terangkat, dan kaki kanan seakan siap menendang. Di atasnya, burung Garuda menjulang gagah sambil mencengkeram medali dengan angka “2” yang menyala terang.
Konon, lukisan tersebut dibuat pada masa Pilpres 2024 oleh relawan Prabowo–Gibran. Bahkan, karya itu telah dibubuhi tanda tangan Prabowo saat kampanye terakhir di Manado, 5 Februari 2024, serta tanda tangan Presiden Joko Widodo pada bulan Ramadan tahun yang sama.
“Ini bukan sekadar hiasan. Maknanya baru terasa sekarang. Angka dua bisa ditafsirkan sebagai singkatnya masa jabatan atau justru panjangnya kekuasaan,” ujar seorang pengunjung warkop di Tamansari.
Situasi politik yang memanas membuat tafsir lukisan kian relevan. Beberapa warga menilai kerusuhan demo tidak murni suara rakyat, melainkan ada pihak yang menunggangi dengan skenario makar.
Lukisan yang dulu hanya dianggap ornamen kampanye kini menjelma simbol peringatan. Pertanyaan pun menggantung di ruang publik: apakah ini hanya kebetulan artistik, atau tanda alam tentang perjalanan politik Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo–Gibran?
Jawabannya, masih menunggu waktu.