23 Oktober 2024

FPCI CEO Forum 2024: Menko Airlangga Paparkan Tiga Mesin Ekonomi Baru untuk Capai Indonesia Emas 2045

0

Jakarta, otoritas.co.id – Di tengah berbagai tantangan global saat ini, fundamental perekonomian Indonesia tetap kuat. Pada triwulan II tahun 2024, ekonomi Indonesia tumbuh 5,05%, melampaui Tiongkok (4,70%), Singapura (2,9%), Korea Selatan (2,30%), dan Meksiko (2,24%). Pertumbuhan ini didukung oleh inflasi terkendali yang pada Juli 2024 berada di 2,13%.

Dengan fundamental yang kokoh, Indonesia bercita-cita menjadi negara berdaulat, maju, dan sejahtera pada tahun 2045, tepat 100 tahun kemerdekaannya. Untuk itu, peningkatan investasi infrastruktur berkelanjutan menjadi sangat penting.

“Indeks daya saing global kita meningkat 7 poin dalam setahun. Lembaga pemeringkat memberikan ulasan positif tentang infrastruktur, efisiensi bisnis, efisiensi pemerintah, serta kinerja ekonomi kita. Jadi, reformasi kita diakui dan diapresiasi oleh para pelaku dan pemangku kepentingan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) CEO Forum 2024, Selasa (6/08).

Menko Airlangga memaparkan strategi kebijakan Pemerintah dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 melalui tiga mesin ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan: merevitalisasi mesin ekonomi konvensional untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas; mengembangkan mesin ekonomi baru, termasuk teknologi digital, inisiatif ekonomi hijau, dan bioteknologi modern; serta meningkatkan fokus pada ketahanan dan pemberdayaan sosial untuk memastikan keberlanjutan sosial-ekonomi.

Peran Indonesia dalam berbagai forum kerja sama internasional seperti ASEAN, G20, RCEP, IPEF, EURASIA, CP-TPP, dan hubungan dengan EU serta aksesi menjadi anggota OECD akan turut mendorong peningkatan investasi dalam negeri, meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia, dan membuka pasar ekspor yang lebih luas.

Pemerintah juga mendorong kebijakan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai ekonomi nasional dan mendukung sektor teknologi dan manufaktur, termasuk komponen kendaraan listrik (EV).

Selain itu, Indonesia mempercepat pengembangan ekosistem industri semikonduktor sebagai mesin ekonomi baru, dengan mengintegrasikan aset penting seperti mineral, teknisi terampil, dan energi terbarukan ke dalam industri chip global, serta mengembangkan Batam dan Bintan sebagai kawasan ekonomi khusus semikonduktor, didukung oleh kebijakan yang tepat, insentif fiskal, energi bersih, dan peleburan mineral.

“Kami memiliki beberapa start-up yang didirikan oleh anak muda di Bandung, yang menjadi vendor NVIDIA, TSMC, dan mendapatkan pendanaan dari New York. Jadi, kita perlu melipatgandakan bakat ini untuk industri semikonduktor,” pungkas Menko Airlangga.

Acara ini juga dihadiri oleh Founder and Chairman of FPCI, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Amerika dan Pasifik Kemenko Perekonomian, serta sejumlah CEO perusahaan dalam dan luar negeri. (dlt/fsr)

Share artikel ini :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Hallo,?