Pendiri Startup Bermasalah Jadi Komisaris MIND ID, IAW: Kementerian BUMN Gagal Terapkan Sistem Blacklist

Jakarta, Otoritas.co.id – Penunjukan Pamitra Wineka—mantan CEO startup pertanian TaniHub sekaligus Presiden P2P lending TaniFund—sebagai Komisaris Independen PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) menuai kritik tajam dari berbagai pihak.
Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus, menilai Kementerian BUMN gagal membangun sistem blacklist yang seharusnya mencegah figur dengan rekam jejak bermasalah menempati posisi strategis di perusahaan pelat merah.
“Ini kelemahan nyata kinerja Kementerian BUMN. Bagaimana mungkin pendiri startup yang terkait kerugian publik justru diberikan kursi komisaris di BUMN sektor pertambangan?” tegas Iskandar, Ahad (10/8/2025).
Menurutnya, fenomena “rotasi pejabat bermasalah” di BUMN semakin mengkhawatirkan. Kasus Pamitra menjadi bukti bahwa figur yang pernah memimpin perusahaan bermasalah bisa berpindah ke jabatan strategis tanpa hambatan.
Iskandar juga menyoroti lemahnya peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menangani kasus fintech bermasalah. Ia mencontohkan TaniFund yang baru dicabut izinnya pada Mei 2024—32 bulan setelah gagal bayar pada November 2021. Selama periode itu, laporan keuangan 2021–2023 tidak pernah diaudit forensik.
Meski PT Tani Group Indonesia sempat menjadi “pasien” Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Pamitra terlihat tetap tenang. Kejaksaan pun dinilai enggan menyentuhnya. Investor TaniFund sendiri tidak menerima hasil pembagian keuntungan sejak November 2021, hingga akhirnya OJK mencabut izin usaha pada Mei 2024.
Pamitra berbeda nasib dengan Donald Wihardja, Arie Sustiawan, dan Edison Tobing yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejari Jakarta Selatan atas dugaan manipulasi data perusahaan demi meraup investasi dari MDI dan BRI Ventures, lalu menyalahgunakannya untuk kepentingan pribadi.
Aktivis Uchok bahkan mendesak Kejaksaan menelusuri jejak Donald Wihardja sebelum masuk MDI Ventures, termasuk saat menjadi Partner di Convergence Ventures (kini AC Ventures).
“Apalagi salah satu pendiri AC Ventures, Pandu Sjahrir, kini menduduki posisi strategis di Danantara. Ini bisa jadi pintu masuk membongkar jaringan yang lebih besar,” tegas Uchok. (**)