15 Juli 2025

SIMPOSIUM DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959

0
IMG-20250714-WA0014

Kenapa Kembali ke Pancasila dan UUD 1945: Menjawab Tantangan Nasional dan Global”

 

Jakarta, otoritas.co.id — Presidium Konstitusi Kembali ke Pancasila dan UUD 1945 yang diketuai oleh Jenderal (Purn) Try Sutrisno menyelenggarakan Simposium Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dengan tema “Kenapa Kembali ke Pancasila dan UUD 1945: Menjawab Tantangan Nasional dan Global”. Acara akan berlangsung pada Selasa, 15 Juli 2025 pukul 10.00 WIB di Universitas Jayabaya, Pulomas, Jakarta Timur.

Simposium ini menjadi ruang refleksi dan diskursus atas arah ketatanegaraan Indonesia di tengah perubahan geopolitik global serta krisis ideologis dalam negeri. Sejak krisis keuangan global 2008, tatanan dunia mengalami pergeseran dari unipolar menuju multipolar dan bahkan bipolar, ditandai dengan kebangkitan BRICS dan tren dedolarisasi.

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) menghadapi tantangan internal berupa deindustrialisasi, ketimpangan ekonomi, dan kebangkitan kembali politik proteksionis. Semboyan seperti MAGA (Make America Great Again) menjadi wujud semangat baru AS yang berubah dari Pax Americana menjadi PactAmericana, dengan dorongan dominasi global berbasis kepentingan nasional semata.

Sementara itu, Indonesia dianggap tengah menghadapi kemunduran konstitusional akibat perubahan besar-besaran UUD 1945 melalui empat kali amandemen pada 1999–2002. Amandemen tersebut mengubah sekitar 97% isi konstitusi asli, yang secara konseptual dan praktis memicu ketidaksesuaian teori dan praktik bernegara. Komisi Konstitusi yang diketuai Prof. Dr. Sri Soemantri menyebutkan bahwa hasil perubahan tersebut mengandung kontradiksi dan inkonsistensi, baik secara yuridis maupun teoritis.

Dalam konteks global yang diliputi oleh disrupsi (VUCA: volatile, uncertain, complex, ambiguous), serta nilai-nilai liberalisme materialistik yang kian dominan, Indonesia dinilai semakin menjauh dari cita-cita Pancasila. Dalam dua dekade terakhir, bangsa ini cenderung permisif dan oportunis, serta mengalami fragmentasi sosial yang dalam, terlihat dari lima kali Pemilu pasca-2004.

Acara simposium ini menghadirkan tokoh-tokoh nasional seperti:

  • Jenderal (Purn) Try Sutrisno, Wapres RI ke-6 & Panglima ABRI ke-9 (Pembicara Kunci)
  • Prof. Dr. H. Fauzie Yusuf Hasibuan, SH., MH, Rektor Universitas Jayabaya
  • Jenderal (Purn) Agustadi Sasongko Purnomo, KSAD 2007–2009
  • MS Ka’ban, Menteri Kehutanan 2004–2009
  • Dr. Mulyadi, M.Si, akademisi dan pakar politik
  • Dan narasumber lainnya

Sebagai bentuk apresiasi, peserta yang hadir (selama persediaan masih ada) akan menerima buku “Prahara Bangsa” karya Dr. Ichsanuddin Noorsy, BSc., SH., MSi, yang mengulas bab khusus bertajuk “Reformasi Berbuah Prahara Bangsa”.

Simposium ini menjadi bagian dari upaya kolektif untuk mengembalikan arah bangsa sesuai jati diri konstitusionalnya, yakni Pancasila dan UUD 1945 naskah asli, sebagai dasar menjawab tantangan nasional dan global hari ini.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *