Dugaan Perusahaan Cangkang dan Keterlibatan Panama Papers

Mohamad Kerry Adrianto Riza ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina, Subholding, serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018–2023. Menyusul penetapan ini, Center for Budget Analysis (CBA) mendesak Kejagung untuk memperluas penyidikan pada dugaan korupsi lain yang melibatkan Kerry Riza, khususnya terkait kerja sama antara PD Migas Kota Bekasi dan Foster Oil & Energi Pte Ltd.
OTORITAS.co.id – Direktur Eksekutif CBA, Uchok Sky Khadafi, mencurigai Foster Oil & Energi Pte Ltd sebagai perusahaan cangkang. Perusahaan yang terdaftar di Singapura sejak 30 Juli 2008 dengan nomor identitas 200815009E ini, menurut Uchok, memiliki pemilik saham yang terafiliasi dengan berbagai entitas luar negeri yang pernah tersangkut skandal Panama Papers.
“Foster Oil & Energi Pte Ltd dimiliki oleh Cresswell International Ltd dan Aries Capital Holding Ltd. Salah satu pemilik di Cresswell International Ltd adalah Mohamed Riza Chalid, Mohamad Kerry Adrianto Riza, Isani Isa, dan Mossack Fonseca & Co (Singapore) Pte Ltd,” ungkap Uchok dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (8/7/2025).
Uchok juga menyoroti alamat Cresswell International Ltd di Acara Building, 24 Decastro Street, Wickhams Cay 1, Road Town, Tortola, British Virgin Island, yang dinilai sering digunakan untuk mendirikan perusahaan cangkang dan kerap muncul dalam dokumen Panama Papers.
Desakan CBA untuk Penyelidikan Lebih Lanjut
Dengan status tersangka Kerry Riza, CBA menduga proyek kerja sama antara Foster Oil & Energi dan PD Migas Kota Bekasi dalam pengelolaan Lapangan Migas Jatinegara berpotensi sarat praktik korupsi.
Oleh karena itu, CBA mendesak Kejagung untuk:
* Membuka kembali berkas dan mendalami proyek kerja sama tersebut.
* Memeriksa tokoh-tokoh penting yang terlibat, termasuk Mohamed Riza Chalid, Apung Widadi, dan mantan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono.
CBA menekankan bahwa penegakan keadilan harus melampaui individu dan mengungkap sistem yang memungkinkan praktik korupsi migas terus terjadi. Hingga berita ini diturunkan, Kejaksaan Agung belum memberikan keterangan terkait perluasan penyidikan ke proyek-proyek lain yang melibatkan Kerry Riza, termasuk dugaan korupsi migas di Kota Bekasi.