Serangan Siber Menurun, Masyarakat Tetap Diminta Berhati-hati Menerima Pesan Link

JAKARTA, OTORITAS.co.id – Pengguna online terus menjadi target serangan siber dari sejumlah pihak tidak bertanggung jawab. Sepanjang 2023, telah ditemukan 97,465 phishing finansial, 16,4 juta insiden lokal, 11,7 juta serangan RDP, dan 97,226 deteksi ransomware di Indonesia.
Sekarang, ancaman siber terbaru untuk Indonesia yang menunjukkan penurunan ancaman lokal di kuartal pertama 2024 sebanyak 5.863.955 deteksi. Turun 23,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Meskipun statistik kami menunjukkan penurunan umum dalam ancaman online dan lokal di Indonesia, jumlah deteksinya masih relatif tinggi,” kata Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia Dony Koesmandarin dalam keterangan yang diterima.
Secara keseluruhan, sebesar 21,2 persen pengguna diserang oleh ancaman yang disebarkan melalui web selama periode Q1 2024. Hal ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-96 di dunia dalam hal bahaya yang terkait dengan penjelajahan web.
Penggunaan statistik infeksi lokal untuk komputer pengguna merupakan indikator yang sangat penting. Worm dan virus file merupakan penyebab sebagian besar insiden tersebut.
“Dengan tingkat penetrasi internet di Indonesia yang mencapai 79,5 persen, hal ini berarti semakin banyak data berharga yang menarik para pelaku kejahatan siber,” tambah Dony.
Dony menambahkan, Dony mengimbau seluruh individu dan organisasi di Indonesia untuk mewaspadai kemungkinan upaya siber lainnya yang mungkin lebih canggih atau bahkan lebih sederhana dari ini.
Cara Agar Rekening Bank Terhindar dari Phising, Lakukan Teknis Berikut:
Untuk mencegah semakin banyaknya korban akibat serangan phishing, ada beberapa langkah yang dapat diterapkan pengguna internet sebagai cara mencegah serangan phishing.
Cara agar rekening tidak dibobol penjahat siber melalui metode phishing dapat dilakukan dengan teknis berikut ini:
Hati-hati dengan email mencurigakan
Langkah pertama adalah dengan berhati-hati saat Anda merespons email dan pesan mencurigakan yang diterima di aplikasi messenger.
“Kalau sudah terima email jangan buru-buru apalagi yang saya bilang tadi kepo, penasaran pengen klik,” jelas Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia Dony Koesmandarin.
“Perhatikan dulu ini orangnya Anda kenal atau tidak. Secara detail bagaimana harus Anda lakukan mencari data-data atau tanda-tandanya ini benar-benar phishing atau tidak,” lanjutnya.
Ada beberapa hal yang wajib disadari saat mendapatkan email atau pesan yang mencurigakan. Contohnya, jika mendapatkan pesan yang berisi perintah untuk ‘Unsubscribe’ atau ‘Stop’, sebaiknya jangan ditanggapi. Demikian pula jika Anda mendapatkan email yang penuh dengan typo dan karakter aneh.
Jangan melakukan transaksi keuangan dengan Wi-Fi publik
Langkah berikutnya, usahakan untuk tidak menjalani transaksi keuangan menggunakan jaringan Wi-Fi publik. Sebab, Wi-Fi publik umumnya tidak diketahui tingkat keamanannya dan bisa saja dipantau oleh orang lain.
“Saya berharap Anda melakukan transaksi online betul-betul waspada. Kalau harus melakukan transaksi online, better (sebaiknya-red) menggunakan tethering ke ponsel. Pribadi punya ya bukan publik,” lanjut Doni.
Jangan gunakan password yang sama di banyak akun
Anda juga disarankan untuk menggunakan password yang kompleks dan tidak menggunakan password yang sama untuk banyak akun. Langkah terakhir ini memang menjadi yang paling sulit sebab jika menggunakan password yang rumit maka jadi susah diingat, tapi jika membuat password yang gampang maka mudah dibobol juga oleh hacker.
Lantas bagaimana jika memanfaatkan password manager, misalnya yang sudah ada di browser dan aplikasi mandiri? Doni menjelaskan tingkat keamanannya juga tergantung sebab browser dan aplikasi bisa saja mempunyai celah keamanan yang dapat dieksploitasi oleh hacker.
“Kalau misalkan celah keamanan itu bisa ditembus teman-teman cybercrime, maka saya bisa dapatkan semua password yang ada. Saran saya gunakan password manager yang bermain di security,” kata Doni.
Jika klik tautan phishing, segera ganti password
Terkadang kita juga tidak sengaja melakukan kekeliruan kecil. Jika sudah melakukan semua langkah di atas tapi mendadak lengah dan tidak sengaja mengklik tautan phishing, sebaiknya tetap tenang dan segera ganti password akun Anda yang disasar.
“Sesegera mungkin masuk ke website tertentu, website aslinya ya, dan ganti password-nya. Itu salah satu cara terakhir untuk mengganti. Kalau sudah diganti sama orangnya ya harus mau ngobrol sama banknya,” pungkas Doni.
Komitmen Polri Dalam Mendukung Pertumbuhan Industri Nasional
Di tempat terpisah, Direktur Ekonomi Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri Brigjen. Pol. Ratno Kuncoro mengambil langkah proaktif dengan menyerap aspirasi dari para pakar IT di Indonesia.
Langkah ini dilakukan untuk mendengarkan secara langsung tantangan dan kebutuhan yang dihadapi pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri guna meningkatkan perekonomian dan keamanan ekonomi nasional.
Dalam pertemuan yang digelar baru-baru ini, pakar IT dan juga sebagai Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia berbagi pandangan mengenai berbagai isu kejahatan perbankan digital, mulai dari serangan siber, Ransomware dan juga modus kejahatan perbankan seperti Phishing.
Kuncoro menyampaikan hasil dari dialog ini akan ditindaklanjuti secara serius sebagai upaya memperkuat iklim usaha yang kondusif, aman serta tercapainya pertumbuhan ekonomi sesuai dengan arah dan tujuan Presiden Prabowo.
“Penyerapan aspirasi ini merupakan bagian dari komitmen Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam mendukung pertumbuhan industri keuangan digital nasional, sekaligus memastikan stabilitas keamanan yang menjadi landasan utama dalam pembangunan ekonomi,” ujarnya.
Kuncoro menyebut langkah tindak lanjut ini juga akan sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya menciptakan sinergi antara sektor keamanan siber dan ekonomi digital untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global serta berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian nasional.
Brigjen Pol. Ratno Kuncoro yang juga ahli IT lulusan pelatihan FBI Quantico Amerika Serikat Tahun 2007, juga memperkirakan bahwa diprediksi ke depan, masih akan cukup marak kejahatan penipuan online. Jaringan pelaku cukup rapi, sering menyasar masyarakat yang masih awam kerawanan kejahatan dunia maya. Pelaku selalu mencoba walaupun sebagian korban sudah banyak yang tahu kalau dirinya sedang akan ditipu korban, biasanya calon korban yang sadar akan ditipu, memaki-maki pelaku melalui nomor WhatsApp yang digunakan pelaku. Namun pelaku selalu mencoba terus untuk menipu calon korban yang lain. Bisa dikatakan, bila gagal menipu calon korban 20 orang, kalau mereka berhasil menipu satu orang saja, jaringan pelaku sudah senang karena berhasil mendapatkan uang hasil kejahatan penipuan onlinenya.
Direktorat Ekonomi Baintelkam Polri akan meningkatkan kerjasama dengan Direktorat Siber Bareskrim Polri, serta dengan Kementerian Lembaga terkait, untuk mengungkap jaringan pelaku kejahatan online, dan meminimalkan kejadian penipuan online.