Sebagian Sekolah Kedinasan Kemenhub Sepi Peminat, IPJI DKI Jakarta Dorong Pemerataan Informasi dan Afirmasi Daerah

Jakarta, otoritas.co.id — Sejumlah sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengalami minimnya jumlah pendaftar pada seleksi tahun 2024, meskipun menawarkan biaya kuliah gratis dan jaminan ikatan dinas sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN), 10 sekolah kedinasan Kemenhub tercatat sebagai institusi dengan peminat terendah.
Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Sorong hanya diminati oleh 26 orang, sementara Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Jayapura mencatat 61 pendaftar. Jumlah ini tergolong sangat rendah dibandingkan kapasitas dan prospek lulusan di sektor transportasi nasional.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) DKI Jakarta, Heri Soelaiman, SH, menilai persoalan utama terletak pada kurangnya pemerataan informasi serta belum optimalnya sosialisasi ke daerah-daerah.
“Masih banyak calon siswa dari daerah yang tidak mengetahui secara detail soal sekolah kedinasan Kemenhub. Bahkan ada yang tidak tahu bahwa sekolah itu menawarkan beasiswa penuh dan langsung jadi CPNS,” ujar Heri Soelaiman di Jakarta, Rabu (16/4/2025).
Menurutnya, keterbatasan akses informasi serta kendala geografis membuat sekolah-sekolah kedinasan yang berada di luar Pulau Jawa kurang dikenal oleh pelajar dan orang tua.
Untuk mengatasi masalah ini, Heri Soelaiman mendorong tiga langkah strategis yang bisa ditempuh Kemenhub dan BKN:
1. Sosialisasi Masif dan Terintegrasi
Kemenhub bersama BKN perlu aktif menggandeng media nasional dan lokal, serta melakukan roadshow ke sekolah-sekolah di berbagai wilayah, terutama di Indonesia bagian timur.
2. Pendampingan Pendaftaran di Daerah
Pemerintah daerah, melalui Dinas Pendidikan dan organisasi kepemudaan, dapat dilibatkan untuk membantu calon peserta dalam proses pendaftaran, mulai dari pengumpulan berkas hingga simulasi tes.
3. Kebijakan Afirmasi dan Insentif Khusus
Diperlukan afirmasi bagi calon peserta dari wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), misalnya dengan kuota khusus atau keringanan dalam seleksi awal.
“Sekolah seperti Poltekbang Jayapura dan Poltekpel Sorong bukan hanya tempat pendidikan, tapi juga investasi SDM strategis di wilayah timur. Jangan sampai minimnya peminat malah jadi alasan pengurangan kuota atau penutupan program,” tegas Heri Soelaiman.
Ia menegaskan, media dan komunitas jurnalis turut memiliki peran dalam menyebarluaskan informasi positif terkait pendidikan kedinasan dan membangun optimisme generasi muda.
Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan elemen masyarakat, diharapkan sekolah-sekolah kedinasan Kemenhub kembali diminati dan mampu melahirkan tenaga profesional di bidang transportasi yang tersebar merata di seluruh Indonesia.