Peringatan HUT TNI ke-80, Letjen TNI (Mar) Nur Alamsyah Pimpin Ziarah ke Makam Bung Karno

Blitar, Otoritas.co.id – Suasana khidmat menyelimuti kompleks Makam Bung Karno pada Minggu pagi. Ratusan prajurit TNI dari tiga matra – Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara – hadir dalam balutan seragam kebesaran mereka untuk memberikan penghormatan kepada Sang Proklamator.
Ziarah nasional ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI). Upacara dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah, S.E., M.M., M.Tr (Han), didampingi jajaran perwira tinggi serta organisasi pendukung seperti Persit Kartika Chandra Kirana, Kowal, dan PIA Ardhya Garini.
Prosesi berlangsung penuh penghormatan, dimulai dengan doa bersama, dilanjutkan tabur bunga di pusara Bung Karno. Setiap kelopak bunga yang ditaburkan menjadi simbol penghormatan mendalam atas jasa-jasa bapak bangsa yang tak lekang oleh waktu.
Dalam keterangannya, Letjen TNI (Mar) Nur Alamsyah menegaskan bahwa ziarah ini bukan sekadar tradisi, melainkan pengingat akan akar perjuangan bangsa.
“Momentum ini penting dalam memperingati HUT TNI ke-80. Semangat juang Bung Karno menjadi inspirasi lahirnya TNI sebagai garda pertahanan negara,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai perjuangan Bung Karno dalam tubuh TNI.
“Bung Karno pernah berpesan, TNI adalah tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional. Nilai-nilai ini harus terus hidup di setiap prajurit,” tambahnya.
Bagi prajurit, ziarah ini menjadi refleksi spiritual sekaligus peneguhan komitmen pengabdian. Semangat Bung Karno dianggap sebagai api perjuangan yang terus menyala di dada setiap prajurit, terutama dalam menghadapi tantangan zaman.
Usai prosesi tabur bunga, rombongan TNI melanjutkan ramah tamah dan doa bersama untuk keselamatan bangsa. Kebersamaan terlihat hangat saat prajurit lintas matra berbaur, memperkuat solidaritas sebagai satu kesatuan TNI yang kokoh.
Peringatan HUT TNI ke-80 di Blitar ini menjadi pengingat, bahwa kekuatan militer tidak hanya bertumpu pada persenjataan, melainkan juga pada jiwa pengabdian dan semangat perjuangan yang diwariskan para pendiri bangsa. (Rls/Hen)