Paska Demo Mahasiswa, ULPBJ Kabupaten Bogor Dapat Sorotan Tajam dari Tokoh Nasional Uchok Sky: “APH Harus Segera Usut Dugaan Jual Beli Proyek”

BOGOR – Isu dugaan praktik korupsi berupa jual beli proyek di Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULPBJ) Kabupaten Bogor semakin mencuat ke publik. Setelah ratusan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi pada Kamis, 28 Agustus 2025 lalu, kini giliran Direktur Eksekutif Centre for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, yang angkat bicara.
Menurut Uchok, aparat penegak hukum (APH) seperti Polri maupun Kejaksaan seharusnya sudah bergerak lebih awal sebelum masyarakat turun ke jalan.
“Mestinya APH sudah bertindak, sebelum masyarakat berdemo. Nah, anehnya, kenapa sampai sudah didemo pun masih belum juga bertindak?” tegas Uchok, Sabtu (30/8/2025).
Uchok mengaku heran dengan fenomena dugaan jual beli proyek yang terjadi di ULPBJ Kabupaten Bogor. Ia menilai pembiaran atas kasus ini justru menimbulkan tanda tanya besar terkait keseriusan aparat dalam memberantas korupsi.
Lebih jauh, Uchok juga mengingatkan adanya dugaan penyimpangan besar pada APBD Kabupaten Bogor tahun 2024 yang mencapai lebih dari Rp1 triliun. Ironisnya, dana yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan fasilitas publik justru dihabiskan pada belanja barang yang dinilai tidak mendesak.
“Anggaran yang semula direncanakan untuk membangun Puskesmas dan peningkatan jalan malah dipakai membeli Smart TV, drum band, mebel, hingga bus listrik. Untuk apa ini? Kami menduga ada indikasi korupsi di sana. Kabupaten Bogor salah satu daerah dengan pengelolaan anggaran terparah. Karena itu, saya mendesak APH termasuk KPK segera turun tangan,” pungkasnya.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa mahasiswa di kantor ULPBJ Kabupaten Bogor juga diperkuat dengan pengakuan sejumlah kontraktor lokal. Salah satunya, kontraktor berinisial TS, mengaku tidak pernah memenangkan tender meskipun menawarkan harga terendah. Alasannya, ia menolak membayar upeti 12% kepada oknum kontraktor yang disebut-sebut mengendalikan seluruh proses lelang.
Hal senada diungkapkan kontraktor lain berinisial JP. Ia menyebut, hampir semua kontraktor di Kabupaten Bogor mengetahui adanya sosok berinisial SLO yang diduga sebagai pengatur proyek sekaligus orang dekat Bupati Bogor. (Ferry)