Kementerian UMKM Diduga Boros dalam Pengadaan Motor, CBA Desak Kejaksaan Agung Turun Tangan

Jakarta, otoritas.co.id – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kembali menjadi sorotan setelah Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, menyoroti dugaan pemborosan dalam pengadaan 10 unit sepeda motor pada Februari 2025. Pengadaan tersebut menelan anggaran sebesar Rp350 juta, atau Rp35 juta per unit, yang dinilai tidak masuk akal oleh CBA.
Polemik ini muncul tak lama setelah viralnya surat permintaan pendampingan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI) untuk kunjungan istri Menteri UMKM, Agustina Hastarini, ke Eropa.
Uchok Sky Khadafi menyatakan keprihatinannya terhadap harga satuan motor yang mencapai Rp35 juta. “Kalau betul harganya segitu, ini sangat mahal dan tidak masuk akal bagi orang-orang yang waras. Sepeda motor bisa dibeli dengan harga di bawah Rp20 juta,” ujar Uchok dalam keterangan persnya hari ini.
CBA berharap pengadaan motor ini benar-benar digunakan untuk menunjang kegiatan dinas dan bukan menjadi bagian dari fasilitas perjalanan ke luar negeri. Uchok menekankan pentingnya Menteri Maman Abdurrahman meneladani arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penghematan anggaran negara.
“Kalau pengadaan sepeda motor saja sudah boros, bagaimana UMKM kita mau maju? Menteri UMKM seharusnya jadi teladan dalam efisiensi, bukan malah memperlihatkan pemborosan,” tegasnya.
Menanggapi dugaan ini, CBA mendesak Kejaksaan Agung untuk segera menyelidiki pengadaan sepeda motor tersebut, khususnya terkait harga satuan pembelian.
“Panggil saja Menteri UMKM Maman Abdurrahman untuk dimintai keterangan. Publik berhak tahu ke mana uang negara dibelanjakan,” pungkas Uchok Sky.
Masyarakat kini menantikan klarifikasi dari Kementerian UMKM serta tanggapan resmi dari Kejaksaan Agung terkait desakan investigasi ini. (**)