IAF ke-2 di Bali: Katalisator Aksi Nyata dan Kolaborasi Strategis Indonesia-Afrik
OTORITAS.co.id – Perhelatan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 yang akan digelar di Nusa Dua, Bali, pada 1—3 September 2024, dirancang sebagai katalisator perubahan nyata. Forum ini diharapkan dapat mewujudkan gagasan dan ide menjadi aksi yang menghasilkan dampak langsung. Kesepakatan yang dihasilkan dalam IAF bersifat deliverables, yaitu dapat diimplementasikan dan membawa manfaat nyata.
Forum ini memfokuskan perhatian pada sektor-sektor prioritas seperti transformasi ekonomi, energi dan pertambangan, ketahanan pangan, kesehatan, serta kerja sama pembangunan. Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Pahala Nugraha Manshury, menegaskan bahwa IAF ke-2 ini bukan sekadar wadah untuk bertukar ide, tetapi juga untuk menghasilkan tindakan nyata yang memberikan hasil.
“Untuk sektor swasta dan BUMN, diperkirakan akan ada perjanjian dengan nilai mencapai USD3,5 miliar atau sekitar Rp58 triliun. Kami berharap forum ini tidak hanya membahas rencana-rencana untuk membangun kerja sama antara Indonesia dan Afrika, tetapi juga menghasilkan rencana konkret, mengingat potensi besar yang dapat dikembangkan antara keduanya,” ujarnya pada Kamis (29/8/2024) di Jakarta.
Senada dengan itu, Duta Besar Rwanda pertama untuk Indonesia, Abdul Karim Harerimana, menyatakan bahwa IAF ke-2 juga akan menjadi forum penting untuk pertukaran ide dalam mengatasi tantangan pembangunan.
Presiden Rwanda, Yang Mulia Paul Kagame, akan hadir sebagai narasumber, berbagi pengalaman negara-negara Afrika, khususnya Rwanda, dalam memperkuat kerja sama pembangunan internasional. Kehadirannya diharapkan dapat semakin memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Rwanda, serta negara-negara Afrika secara keseluruhan.
“Kehadiran beliau, bersama dengan para pemimpin Afrika lainnya, diharapkan dapat memperdalam hubungan bilateral dan multilateral, serta membuka peluang untuk kolaborasi yang lebih erat dan saling menguntungkan,” ungkap Abdul.
Selain Presiden Rwanda, IAF II juga akan dihadiri oleh enam kepala negara Afrika lainnya, yaitu Presiden Liberia, Y.M. Joseph Boakai; Presiden Ghana, Y.M. Nana Akufo-Addo; Perdana Menteri Eswatini, Y.M. Cleopas Dlamini; Presiden Zanzibar yang mewakili Tanzania, Y.M. Hussein Ali Mwinyi; dan Wakil Presiden Zimbabwe, Y.M. Constantino Chiwenga.
IAF terus menjadi platform utama bagi Indonesia dan negara-negara Afrika untuk memperkuat hubungan bilateral, merumuskan langkah strategis, dan melakukan upaya bersama dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menegaskan komitmen kuat untuk membangun jembatan kerja sama yang kokoh dengan negara-negara Afrika. IAF ke-2 diharapkan dapat melahirkan kesepakatan dan gagasan baru melalui semangat kebersamaan, guna membentuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. (**/infopublik.id)