HAMI Desak Regenerasi Polri: Loyalitas Harus pada Institusi, Bukan Figur

JAKARTA, OTORITAS.co.id — Himpunan Aktivis Milenial Indonesia (HAMI) mendorong proses regenerasi kepemimpinan di tubuh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) demi menjaga integritas kelembagaan dan memperkuat profesionalisme institusi. Regenerasi yang sehat dianggap penting untuk mencegah loyalitas berpusat pada figur personal yang dapat melemahkan independensi dan semangat korps.
Koordinator Nasional HAMI, Asep Irama, menyampaikan hal tersebut dalam diskusi publik bertema “Kapolri Abadi: Matinya Meritokrasi dan Mandegnya Regenerasi” di Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025), bertepatan dengan momentum refleksi menjelang Hari Bhayangkara ke-79.
“Regenerasi bukan sekadar rotasi jabatan, tetapi bentuk budaya kelembagaan yang menghargai prestasi. Tanpa itu, loyalitas bisa salah arah, bukan kepada institusi, tapi kepada individu. Ini berbahaya bagi profesionalisme Polri,” ujar Asep.
Menurut HAMI, proses regenerasi yang terukur dan berbasis meritokrasi akan membuka ruang promosi yang lebih adil, terutama bagi perwira muda yang memiliki kapasitas dan integritas. Asep juga menyoroti stagnasi yang terjadi dalam tubuh kepolisian, di mana banyak lulusan terbaik Akpol tidak memperoleh posisi strategis selama beberapa tahun terakhir.
“Ketika kader unggul tak diberi kepercayaan, motivasi internal pun bisa melemah. Ini bukan hanya soal keadilan karier, tapi menyangkut masa depan institusi secara menyeluruh,” tegasnya.
HAMI mendorong agar isu regenerasi menjadi perhatian utama dalam masa transisi pemerintahan ke depan. Asep berharap Presiden Prabowo Subianto dapat menaruh perhatian khusus pada pembenahan sistem kaderisasi di Polri agar lebih terbuka, transparan, dan berbasis keadilan.
Dorongan ini, jelas Asep, bukan ditujukan kepada individu tertentu, melainkan sebagai bentuk kepedulian terhadap penguatan kelembagaan dalam negara hukum. Regenerasi dipandang sebagai investasi jangka panjang untuk membangun kepercayaan publik dan menjaga adaptabilitas institusi di tengah tantangan zaman.
“Regenerasi adalah bentuk cinta terhadap institusi. Tanpa pembaruan, Polri berisiko stagnan dan kehilangan daya saing sebagai garda terdepan penegakan hukum,” ujarnya.
Sebagai bagian dari masyarakat sipil, HAMI berkomitmen untuk terus mengawal reformasi kelembagaan, termasuk dalam sektor keamanan. Keterlibatan publik, menurut Asep, adalah bagian tak terpisahkan dari demokrasi yang sehat dan akuntabel. (**)