Debat Publik Pertama Pilbup Blitar Memanas, KPU Janji Evaluasi untuk Debat Selanjutnya
BLITAR, OTORITAS.co.id – Debat publik pertama dalam tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Blitar pada Jumat (18/10) di rest area Pendapa Ageng Hand Asta Sih berlangsung dengan tensi tinggi. Acara tersebut diikuti oleh dua pasangan calon, yakni Rijanto-Becky (nomor urut 1) dan Rini-Ghoni (nomor urut 2), serta disiarkan secara langsung.
Debat yang bertujuan untuk memaparkan visi dan misi para pasangan calon ini terdiri dari enam sesi yang dipandu oleh moderator. Tema debat disertai dengan pertanyaan-pertanyaan panelis yang diharapkan dapat memberikan informasi politik kepada masyarakat, meningkatkan partisipasi pemilih, dan memastikan proses demokrasi berjalan dengan transparan dan adil.
Namun, suasana memanas ketika terjadi silang pendapat antara kedua pasangan calon. Rijanto-Becky, dalam wawancara seusai debat, menyampaikan keberatan terkait adanya calon yang membawa catatan saat debat. Rijanto menyatakan kekecewaannya karena panitia mengingatkan mereka agar tidak membawa catatan, sementara calon lain, Rini Syarifah, justru membacakan catatannya secara langsung.
Menanggapi hal ini, Rini menjelaskan bahwa membawa catatan merupakan bagian dari persiapannya dalam menyampaikan visi dan misi yang berlandaskan data dan perencanaan lima tahun ke depan. Ia menegaskan bahwa semua informasi tersebut penting untuk disampaikan kepada publik agar masyarakat dapat menilai calon dengan lebih baik.
Ketua KPU Kabupaten Blitar, Sugino, SM, menjelaskan bahwa membawa catatan visi dan misi diperbolehkan, namun membawa bank data dilarang. Ia memastikan bahwa sebelum debat dimulai, pihaknya telah memeriksa sesuai mekanisme yang ada. Sugino juga berjanji akan melakukan evaluasi agar debat berikutnya berjalan lebih baik.
“Kami berkomitmen untuk menyukseskan Pilkada, dan evaluasi akan dilakukan sebelum debat berikutnya,” tutup Sugino.
