Anto Suroto: Pemberitaan Harus Berbasis Dasar Fakta, Bukan Sensasi Pemusnahan

Jakarta, Otoritas.co.id – Ketua Umum Aliansi Perdagangan dan Industri Kreatif Indonesia (APIKI), Anto Suroto, menegaskan pentingnya tanggung jawab jurnalis dan organisasi pers dalam menyajikan pemberitaan yang berimbang dan berbasis fakta, khususnya terkait isu penegakan hukum.
Hal tersebut disampaikan Anto saat memberikan motivasi dan masukan dalam Dialog Interaktif Nasional “Refleksi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo dan Masa Depan Demokrasi Jurnalis” yang digelar di TJIKKO.KOFFEE, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/12/2025).
Menurut Anto, dalam sejumlah pemberitaan penegakan hukum, jurnalis kerap terjebak pada narasi permukaan tanpa menggali dasar awal sebuah peristiwa.
“Misalnya dalam kasus tangkapan yang disertai pemusnahan barang bukti. Kita harus tahu dulu dasar awalnya seperti apa. Jangan hanya memberitakan pemusnahannya saja,” ujar Anto.
Ia menilai, pola serupa juga kerap terjadi dalam pemberitaan kasus korupsi. Menurutnya, pemberitaan yang tidak utuh berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
“Ini juga sama dengan kasus korupsi. Jangan hanya fokus di satu potongan peristiwa. Teman-teman jurnalis harus melihat persoalan secara menyeluruh,” katanya.
Anto menekankan bahwa kebebasan pers harus dibarengi dengan tanggung jawab moral dan etika jurnalistik, agar informasi yang disampaikan tidak menyesatkan publik.
“Ini saya sampaikan sebagai masukan untuk teman-teman semua. Kebebasan itu penting, tapi harus disertai pemahaman yang utuh dan sikap profesional,” ungkapnya.
Ia berharap forum dialog semacam ini dapat menjadi ruang pembelajaran bersama bagi insan pers dan pelaku organisasi untuk terus meningkatkan kualitas pemberitaan.
“Diskusi seperti ini cukup bermanfaat. Semoga bisa terus dilakukan ke depan. Terima kasih,” tutup Anto.
Dialog Interaktif Nasional tersebut diikuti oleh jurnalis dari berbagai media dan menghadirkan sejumlah narasumber nasional sebagai upaya memperkuat demokrasi, profesionalisme pers, dan etika pemberitaan di Indonesia. (Andi)
