CBA Desak Presiden Prabowo Copot Dirut PLN Akibat Pemadaman Listrik Berkepanjangan di Aceh

Jakarta, Otoritas.co.id — Center for Budget Analisis (CBA) mendesak Presiden Prabowo Subianto segera mencopot Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo. Desakan tersebut disampaikan menyusul buruknya pelayanan kelistrikan di Aceh pascabencana alam yang hingga kini dinilai belum tertangani secara optimal.

Direktur Eksekutif CBA, Uchok Sky Khadafi, menyebutkan bahwa hingga hari ke-16 pascabencana, kondisi kelistrikan di Banda Aceh justru semakin memprihatinkan. Alih-alih membaik, sebagian besar wilayah Kota Banda Aceh dilaporkan mengalami pemadaman listrik total selama beberapa hari berturut-turut.

“Listrik adalah kebutuhan pokok masyarakat. Namun faktanya, PLN di bawah kepemimpinan Darmawan Prasodjo sudah empat malam berturut-turut tidak menyalakan listrik di Banda Aceh. Ini menunjukkan kegagalan PLN dalam melayani rakyat dan menjamin hak dasar masyarakat,” ujar Uchok Sky, Minggu (14/12/2025).

Ia menilai kinerja Direktur Utama PLN sangat lamban dan tidak mencerminkan sense of crisis di tengah kondisi darurat yang dihadapi warga Aceh. Menurut Uchok, pemadaman listrik berkepanjangan berdampak serius terhadap kehidupan masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan air bersih.

“Kinerja Darmawan Prasodjo seperti keong, lambat dan terkesan berjalan sesuka hati. Padahal masyarakat Aceh sangat membutuhkan listrik untuk mengoperasikan mesin pompa air. Tanpa listrik, akses air bersih ikut terganggu,” tegasnya.

Lebih lanjut, Uchok Sky juga menyoroti sikap Dirut PLN yang dinilai tidak transparan kepada publik. Hingga saat ini, kata dia, belum ada penjelasan resmi dari pimpinan PLN terkait kepastian kapan listrik di Aceh akan kembali normal.

“Sampai sekarang Dirut PLN diam seribu bahasa. Tidak ada kejelasan kepada masyarakat Aceh kapan listrik bisa menyala kembali. Sikap seperti ini tidak pantas ditunjukkan oleh pimpinan BUMN strategis,” katanya.

Uchok juga menyinggung aksi protes yang dilakukan sejumlah pemuda Aceh akibat pemadaman listrik berkepanjangan. Aksi tersebut digelar di Kantor PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh pada Jumat malam (12/12/2025) sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap kinerja PLN.

“Bahkan setelah adanya aksi protes dari pemuda Aceh, Dirut PLN tetap tidak memberikan respons atas tuntutan rakyat. Ini mencerminkan ketidakpedulian terhadap penderitaan masyarakat di wilayah terdampak bencana,” pungkas Uchok Sky.