16 September 2025

Kinerja Telkom Merosot di Awal Kepemimpinan Dian Siswarini, CBA: Aset Susut, Utang Membengkak, Pendapatan Turun

0
images (92)

Jakarta, otoritas.co.id – Belum tiga bulan menjabat sebagai Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Dian Siswarini sudah dihadapkan pada tantangan besar. Laporan terbaru menunjukkan kinerja keuangan Telkom mengalami penurunan signifikan, memicu sorotan tajam dari Center for Budget Analysis (CBA).

Direktur CBA, Uchok Sky Khadafi, menilai indikator fundamental Telkom menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Dalam setahun terakhir, aset perusahaan susut Rp5,8 triliun — dari Rp299 triliun (Juni 2024) menjadi Rp293 triliun (Juni 2025).

“Ini bukan sekadar penurunan biasa, tapi cerminan lemahnya arah kebijakan strategis setelah pergantian pucuk pimpinan,” kata Uchok, Rabu (6/8/2025).

Yang lebih memprihatinkan, total utang Telkom melonjak dari Rp137,1 triliun menjadi Rp145,4 triliun — naik Rp8,2 triliun dalam setahun. Uchok memperingatkan, jika tren ini berlanjut, Telkom berisiko kehilangan daya saing bahkan membebani keuangan negara.

Dari sisi pendapatan, Telkom juga mengalami penurunan. Pada Juni 2025, pendapatan tercatat Rp73 triliun, turun Rp2,2 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu.

Jika dibandingkan dengan era Ririek Adriansyah, pertumbuhan kuartalan di bawah Dian juga lebih rendah. Pada kuartal II 2024, pendapatan naik Rp37,8 triliun, sementara pada kuartal II 2025 hanya naik Rp36,4 triliun.

Menurut Uchok, persoalan utama bukan hanya angka, tetapi kepemimpinan strategis yang visioner. “Telkom adalah tulang punggung infrastruktur digital nasional. Kalau goyah, dampaknya akan terasa ke pendidikan, ekonomi digital, layanan publik, hingga keamanan data,” ujarnya.

CBA mendesak pemerintah, BPK, dan Kementerian BUMN untuk mengevaluasi arah kebijakan Telkom. Uchok menilai, manajemen harus segera membenahi struktur organisasi yang birokratis dan memperkuat lini bisnis digital seperti big data, cloud, dan keamanan siber.

“Jika enam bulan ke depan tidak ada perbaikan signifikan, desakan evaluasi menyeluruh akan semakin kuat,” tutupnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *