19 Oktober 2025

Kinerja Simon Aloysius Mantiri Disorot, CBA: Lebih Cocok Jadi Tukang Kredit

0
images (91)

Jakarta, otoritas.co.id – Kinerja Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri kembali menuai kritik. Memasuki tahun kedua masa jabatannya, Simon dinilai belum memberikan terobosan signifikan, bahkan disebut membawa Pertamina ke arah kemunduran.

Pengamat anggaran dari Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, menilai performa Simon jauh dari memuaskan. “Kalau dibandingkan dengan Nicke Widyawati (mantan Dirut Pertamina), Presiden Prabowo Subianto bisa saja berkerut kening melihat performa Simon yang biasa-biasa saja,” ujar Uchok dalam keterangan tertulis, Kamis (7/8/2025).

Menurut Uchok, kondisi Pertamina kini ibarat berada di “ruangan gelap” karena tiga indikator penting perusahaan justru menurun: aset, pendapatan, dan laba bersih.

Data penurunan kinerja Pertamina 2023–2024:

  • Aset: dari USD 95,43 miliar menjadi USD 94,16 miliar (turun USD 1,27 miliar atau Rp 20,3 triliun).
  • Pendapatan: dari USD 75,78 miliar menjadi USD 75,32 miliar (turun USD 460,85 juta atau Rp 7,3 triliun).
  • Laba bersih: dari USD 4,76 miliar menjadi USD 3,45 miliar (turun USD 1,32 miliar atau Rp 21,1 triliun).

Meski begitu, liabilitas perusahaan tercatat turun dari USD 54,19 miliar menjadi USD 50,27 miliar, atau berkurang sekitar USD 3,93 miliar (Rp 62,8 triliun). Namun, Uchok menilai pencapaian ini belum cukup untuk menutupi penurunan kinerja di indikator lainnya.

“Naikin pendapatan dan laba enggak punya keahlian. Tapi kalau nurunin utang, bisa jadi jagonya. Ya, cocoknya sih jadi tukang kredit saja,” sindir Uchok.

Dalam konteks fluktuasi harga energi global dan dorongan transisi energi nasional, posisi Direktur Utama Pertamina dinilai memerlukan sosok yang visioner, inovatif, dan mampu menjaga daya saing.

Penurunan tiga indikator keuangan utama ini menjadi catatan serius bagi pemegang saham, khususnya Kementerian BUMN dan Presiden. Keputusan apakah Simon akan tetap memimpin Pertamina atau digantikan figur baru yang lebih progresif masih menjadi tanda tanya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *