Kejaksaan Tetapkan Tiga Tersangka dalam Skandal TaniHub, Panggilan untuk Periksa Pamitra Wineka dan Pandu Sjahrir Menguat

JAKARTA, OTORITAS.co.id — Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi dan penyalahgunaan dana investasi di startup TaniHub. Para tersangka tersebut adalah Ivan Arie Sustiawan, mantan CEO TaniHub; Edison Tobing, mantan Direktur TaniHub; dan Donald Wihardja, Direktur MDI Ventures. Ketiganya diduga melakukan manipulasi data perusahaan untuk mendapatkan pendanaan dari MDI dan BRI Ventures, yang dananya diduga digunakan untuk kepentingan pribadi.
Penetapan tersangka ini merupakan kelanjutan dari masalah yang menimpa TaniHub dan afiliasinya, TaniFund. Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mencabut izin TaniFund pada 3 Mei 2024 setelah para investor melaporkan kegagalan pembayaran imbal hasil sejak November 2021. Laporan tersebut bahkan telah dilayangkan ke Bareskrim Polri pada Februari tahun lalu.
Desakan Pemeriksaan Lebih Lanjut
Meski tiga tersangka telah ditahan, Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, menilai langkah Kejari Jaksel masih belum cukup. Ia mendesak agar penyelidikan diperluas dengan memeriksa dua nama lain: Pamitra Wineka dan Pandu Sjahrir.
Uchok menyebut Pamitra Wineka, co-founder dan mantan Presiden TaniHub, sebagai “figur kunci” yang diduga mengetahui secara mendalam manuver keuangan dan potensi manipulasi di internal perusahaan. “Pamitra Wineka bukan orang luar. Ia salah satu pendiri utama, Kejari Jaksel seharusnya tidak segan untuk memeriksa dirinya,” tegas Uchok.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti peran Pandu Sjahrir, salah satu pendiri AC Ventures yang kini menjabat di Danantara. Uchok mengaitkan Pandu dengan Donald Wihardja, yang pernah menjabat sebagai Partner di Convergence Ventures (sekarang AC Ventures). Menurut Uchok, hubungan ini bisa menjadi “pintu masuk untuk membongkar jaringan yang lebih besar.”
Hingga berita ini diterbitkan, baik Pamitra Wineka maupun Pandu Sjahrir belum memberikan tanggapan terkait pernyataan dari Uchok Sky Khadafi. Skandal ini menjadi peringatan keras bagi ekosistem startup di Indonesia bahwa semangat inovasi harus selalu diimbangi dengan transparansi, tata kelola yang baik, dan integritas.