14 November 2024

Judi Online Kian Meresahkan, CWIG Desak Pengawasan Ketat di Komdigi

0

OTORITAS.co.id — Kasus yang melibatkan 11 pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dengan jaringan judi online kini ramai disorot. Mereka diduga menerima suap untuk memverifikasi situs-situs judi online, bukan memblokirnya, sehingga situs-situs tersebut bisa tetap beroperasi di Indonesia. Hal ini mengejutkan publik, terlebih setelah pergantian Menteri Komunikasi dan Informatika dari Budi Ari Setiadi ke Meutya Hafid.

Setelah dilakukan penyelidikan, Polda Metro Jaya mengungkap bahwa 11 pegawai tersebut, yang sebagian merupakan staf ahli Komdigi, menerima imbalan uang puluhan juta rupiah dari jaringan judi online. Para pegawai ini bahkan menyewa ruko di kawasan Jaka Setia, Bekasi, sebagai kantor satelit guna menjalankan operasional bisnis ilegal tersebut.

“Kami telah mengamankan 11 tersangka, di antaranya ada staf sipil dan staf ahli Komdigi,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Jumat (1/11/2024). Dugaan penyalahgunaan wewenang ini muncul setelah para pegawai Komdigi terbukti membiarkan situs judi online beroperasi apabila sudah mengenal pihak pemiliknya.

Menanggapi kasus ini, Ketua Umum Cerdas Waspada Investasi Global (CWIG), Henry Hosang, menyatakan keprihatinannya atas dampak buruk dari praktik judi online yang semakin merajalela. “Judi online tidak hanya menghancurkan kondisi keuangan keluarga, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental dan sosial masyarakat. Banyak individu yang tergoda janji keuntungan besar, padahal kebanyakan hanya berakhir dalam kerugian yang menyakitkan,” ujarnya, Minggu (3/11/2024).

Saat ditemui di salah satu kafe di daerah Kemang, Jakarta Selatan, Henry juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap lemahnya pengawasan pemerintah terkait hal ini. “Kami di CWIG mendorong adanya regulasi dan pengawasan yang lebih ketat, serta transparansi di tingkat pemerintah. Selain itu, edukasi masyarakat mengenai bahaya dan risiko judi online sangat diperlukan agar masyarakat tidak mudah terjerat,” tutupnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Hallo,?