Konser Gita Bahana Nusantara Diperkirakan Sepi Pengunjung: Kurangnya Promosi dan Keterlibatan Publik Disorot
Jakarta, otoritas.co.id – Konser Kemerdekaan Gita Bahana Nusantara (GBN) 2024 yang akan diadakan pada tanggal 10 Agustus 2024 untuk merayakan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia ternyata tidak mendapat perhatian yang diharapkan dari masyarakat. Meski acara ini gratis dan terbuka untuk umum, jumlah pengunjung yang hadir diperkirakan jauh di bawah perkiraan. Beberapa pengamat menilai bahwa rendahnya tingkat kehadiran ini dipicu oleh kurangnya promosi dan publikasi acara.
Konser Gita Bahana Nusantara merupakan salah satu agenda penting dalam peringatan kemerdekaan RI. Namun, sayangnya, acara yang seharusnya menjadi momen perayaan bersama ini kurang mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya upaya promosi yang memadai untuk menarik perhatian publik. Banyak warga yang bahkan tidak mengetahui adanya acara ini, padahal konser diselenggarakan di tempat umum yang strategis, yaitu di Taman Fatahillah, Kota Tua Jakarta.
Selain itu, tidak adanya keterlibatan yang signifikan dari masyarakat maupun stakeholder dalam penyelenggaraan acara ini juga menjadi salah satu faktor mengapa acara ini tidak mendapat perhatian yang layak. Keterlibatan komunitas lokal, seniman, dan berbagai pihak terkait dapat membantu memaksimalkan daya tarik dan relevansi acara di mata publik.
Pada konser ini, Gita Bahana Nusantara berkolaborasi dengan penyanyi Keisya Levronka, serta menampilkan Drama Heroik Bratayudha dan Tari Kreasi Team Roro. Namun, minimnya partisipasi masyarakat lokal dan stakeholder lainnya dalam proses persiapan dan promosi acara ini membuat momen yang seharusnya menjadi perayaan nasional ini tidak terasa dekat di hati masyarakat.
“Saya baru tahu kalo besok akan diadakan acara Konser Kemerdekaan di Fatahillah dan baru mengetahui saat saya datang berkunjung ke kotatua,” ujar kamal pengunjung asal bogor. Jumat Malam (9/8/2024).
Selain itu, Ketua Kelompok Kerja Wartawan Kotatua Jakarta (Pokjawarkotu), Achmad Sugeng Santoso tidak mengetahui adanya konser tersebut, “kami selaku stakeholder yang juga organisasi di wilayah kotatua tidak pernah dapat pemberitahuan jika ada konser tersebut, dan kami baru tahu saat tadi siang saat panggung mulai berdiri,” ujarnya.
Keterlibatan masyarakat lokal, baik dalam proses perencanaan, promosi, maupun pelaksanaan acara, adalah kunci untuk memastikan bahwa acara tersebut memiliki dampak yang luas dan berkesan. Tanpa adanya kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, konser yang sebenarnya memiliki potensi besar ini gagal mencapai tujuannya untuk menyatukan masyarakat dalam semangat kebangsaan.
Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara acara serupa di masa mendatang. Meskipun konser ini menampilkan pertunjukan musik yang berkualitas dan beragam, tanpa promosi lokal yang cukup dan keterlibatan masyarakat serta stakeholder, sulit untuk menciptakan momen yang benar-benar dirasakan dan diapresiasi oleh publik.
Untuk kegiatan di masa mendatang, diperlukan strategi promosi yang lebih efektif dan melibatkan berbagai komunitas dan stakeholder agar acara tersebut tidak hanya menjadi sekadar tontonan, tetapi juga menjadi pengalaman kolektif yang membangkitkan rasa kebanggaan dan cinta tanah air. (Pokjawarkotu)